/ Blog/ #tools

Pengalaman Install Laragon Paling Mudah dan Masuk Akal untuk Windows

Tayang pada 25 Februari 2024

Dapat dibaca selama 6 menit

Development Environtment merupakan tempat utama sebelum kalian menjadikan aplikasi website atau apapun itu berbasis web dapat diakses banyak orang, dahulu penulis diajarkan untuk menjadikan XAMPP sebagai aplikasi web server selama kuliah bahkan sekolah dulu, tetapi aplikasi web server sekarang lebih canggih karena fenomena seperti kustomisasi ekstensi, konfigurasi yang luas, dan perubahan versi pada komponen dapat dimungkinkan yang mana XAMPP tidak semudah memberi keleluasaan sebagaimana yang Laragon Lakukan.

Ya, pasti diantara kalian yang datang kesini adalah yang ingin mencoba bagaimana Laragon dapat mempermudah kalian menjalankan Web Server serta melakukan hal yang tidak bisa dilakukan oleh XAMPP. Berdasarkan dokumentasi official nya, Laragon adalah aplikasi yang portable, sifatnya yang mengisolasi, cepat (enteng maksudnya), dan powerful. Bahkan mendukung berbagai bahasa yang tentunya mendukung pengembangan aplikasi seperti PHP, Javascript (NodeJS), Python, Java, Go, Ruby. Laragon juga berfokus pada performa, stabilitas, simpel, flexibilitas, dan kebebasan untuk melakukan apapun pada web server.

Sedikit bercerita tentang apa yang tercantum di paragraf ke-2 (dua) adalah pengalaman penulis saat awal-awalnya belajar Laravel saat kuliah semester 4 (empat), pada saat itu penulis sedang menggeluti PHP dengan framework Codeigniter versi 3 karena diajarkan oleh kampus dan situasinya lagi gencar-gencarnya di facebook dan twitter (sekarang X) tentang framework Laravel, penulis berfikir akan menjadi sesuatu yang paling banyak dibutuhkan di saat mendatang jika penulis menguasai Laravel, kebetulan penulis memiliki satu teman yang bisa Laravel, dia mau sekali berbagi pengalamannya, tetapi penulis merasa kaget saat dilontarkan pertanyaan olehnya, salah satunya “Siapkah untuk meninggalkan XAMPP?”. Maksudnya, yang benar saja? apakah ada web server selain itu? kan selama ini diajarkannya hanya pakai XAMPP? yang penting work kan. Ternyata opini penulis terpatahkan oleh fakta-fakta tentang XAMPP yang cenderung minus haha, diantara yang penulis ingat, yaitu

  • Penggunaan Memory yang tinggi, terasa berat dan ngelag untuk sekedar buka localhostnya (lihat di website pribadi penulis untuk spek laptop yang diinstall) yang mana seharusnya tidak berat (kan yang akses cuman kita sendiri)
  • Penulis menguasai bahasa PHP, sedangkan PHP akan naik versinya di masa mendatang, menuntut penulis untuk memastikan bahwa web server terinstall PHP terbaru, mengganti versi PHP artinya menginstall XAMPP lagi hanya sekedar menjalankan project yang memiliki versi yang berbeda (contoh, 5, 7, dan 8)
  • Karena point ke 2, banyak htdocs yang berisi project-project, ada situasi dimana saat mau hapus XAMPP, karena alasan ga liat-liat, tidak sengaja terhapus, atau bahkan karena folder htdocs sudah ada di folder xampp lain, instalasi XAMPP lainnya akan gagal berjalan
  • Perintah php adalah hal lumrah, tau sendiri bahwa yang sering bermain codeigniter 3 cenderung jarang memanfaatkan command line, tidak seperti codeigniter 4 atau bahkan laravel yang sering memanfaatkan php dan composer command yang mana itu adalah sebuah trend sekarang, XAMPP akan menyuruh kalian untuk googling karena butuh pemahaman lebih tentunya đź’€
  • Terakhir, tapi kurang cocok penulis beritahukan di awal. Bentrok port adalah hal yang menyebalkan, saat klik Start akan ada saja problemnya

Jangan stress ya (Sumber: Webolute.com)

Paling tidak, XAMPP memiliki kelebihan, sifatnya cross-platform sehingga bagi kalian yang punya project dengan stack PHP dan MySql pun dapat beroperasi hanya dengan XAMPP untuk server yang OS nya menggunakan Windows maupun Linux, penulis rata-rata menginstallnya di Linux, karena secara konsep, XAMPP di linux hanya membantu instalasi komponen yang dibutuhkan untuk membangun web server diantaranya Apache, PHP, dan MySQL.

Balik lagi ke tujuan utama postingan ini, berikut adalah hal yang dilakukan penulis dan tahap-tahap instalasin ini adalah yang paling masuk akal dan gampang dihafal dong.

Buka halaman download Laragon di website offficialnya dan unduh versi yang sesuai dengan sistem operasi Windows kalian (maaf pengguna Linux, kalian harus akhiri bacaan sampai sini, tapi kalau untuk sekedar tahu saja, kenapa tidak teruskan saja bacanya?). Jika kalian bingung dengan edisi yang ditampilkan di halaman tersebut, izinkan penulis menjelaskan.

Maksudnya ini ya (sumber: Laragon)

Portable cocok bagi kalian yang baru pertama kali awal belajar PHP (semacam XAMPP Alternative) dan hanya diberikan PHP, MySQL, dan Bitmana untuk menunjang pengembangan aplikasi, folder instalasi juga bisa dipindahkan ke tempat lain. Full berarti instalasinya benar-benar terpasang layaknya kalian install aplikasi biasa, dengan komponen yang ter up-to-date, serta komponen yang terinstall lebih dari yang ada pada portable, seperti web serve selain bisa pakai Apache juga bisa pakai Nginx, lalu command seperti git dan npm bisa difungsikan tanpa harus menginstalnya secara terpisah. Pada postingan ini penulis akan menginstall yang versi Full berhubung tindakan seperti memindahkan adalah hal yang penulis jarang lakukan (seperti banyak laptop saja đź’€)

Sudah selesai download? Buka file instalasinya, ikuti instruksi yang ada pada instalasi tersebut. Tapi pelan-pelan ya karena Penulis ingin kalian lihat yang ini

Tahap Instalasi (sumber: fofxacademy.com)

Pastikan lokasi instalasi berada pada C:\laragon (artinya di drive C, didalam folder larago), kenapa harus C? postingan ini benar-benar adalah jawabannya. Selanjutnya klik Next, pada tahap ini (lihat screenshot kanan di gambar Tahap Instalasi), menurut Penulis kalian berhak untuk menceklis semua, tetapi saran Penulis cukup aktifkan “Auto Virtual Hosts”, karena kalian bisa mengakses project berbasis web kalian berdasarkan nama project, seperti contoh jika nama folder kalian adalah absensi-sekolah, berarti saat laragon menjalankan web server, kalian bisa akses folder project dengan nama tersebut di url browser sebagai absensi-sekolah.test, sisanya Penulis tidak perlu ceklis, selanjutnya Next dan klik Install.

Sudah selesai? harusnya kalian restart dulu komputer/laptopnya, lalu bisa kalian jalankan Laragonnya. Bisa restart melalui tahap akhir instalasinya (lihat gambar dibawah), atau restart langsung dengan cara tradisional.

Ini maksudnya (sumber: fofxacademy.com)

Sekarang pastikan Laragon terinstall, harusnya sudah terlihat saat kalian ketik pencarian melalui menu Start sebagaimana yang ditampilkan dibawah

Indikasi bahwa Laragon sudah ter-install

Atau kalian cek saja drive C lalu folder Laragon, harusnya terlihat seperti ini, jalankan saja laragon.exe/laragon nya.

Lokasi terinstallnya Laragon

Dan berikut adalah tampilan dari laragonnya, seharusnya saat di jalankan tidak ada error dan muncul seperti biasa.

Tampilan Laragon

Selanjutnya apa? jika memang sudah benar terinstall, selanjutnya cek versi PHP terlebih dahulu seperti gambar dibawah ini (untuk menampilkan menu, klik kanan pada area kosong).

Kelola Versi PHP

Lalu pastikan MySQL dapat dijalankan, dengan membuka menu, lalu MySQL, dan klik Start MySQL, jika terlihat gambar sebelah kanan, Database MySQL berhasil jalan (siap diakses oleh aplikasi DBMS manapun bahkan aplikasi siap konek ke Database itu), secara default data kredensial yang diberikan untuk mengakses database tersebut adalah username: root, password tidak ada.

Menjalankan MySQL

Tunggu, bagaimana dengan menjalankan web server? Cukup pergi ke direktori project kalian berada, ketik command berikut dengan menyesuaikan project kalian.

  • jalankan perintah php -S localhost:8069 (portnya sesuaikan dengan keadaan saja) jika project tidak mengandung framework alias project biasa
  • Punya project Codeigniter 4? php spark serve pun sudah dapat menjalankan server karena Spark CLI adalah milik Codeigniter 4
  • Bagaimana dengan project Laravel? gampang saja, php artisan serve dan aplikasi sudah dapat langsung diakses karena Laravel mudah dikenal melalui Artisan CLI nya yang ada di root projectnya

Semua tindakan tersebut dapat dilakukan melalui Terminal yang dimiliki laragon (pada aplikasi Laragon, ada tombol “Terminal” dibawah), berikut adalah contohnya yaitu menjalankan Codeigniter 4.

Menjalankan web server menggunakan Spark CLI Bawaan Codeigniter 4

Mudah dan masuk akal bukan? hanya cek PHP, Jalankan Database, pergi ke direktori project dan jalankan web server pada direktori tersebut. Jika ada masalah lain terkait instalasi Laragon, silahkan email Penulis, dan paling tidak permasalahan bentrok port sudah ter-atasi kan? hehe… Semoga pengalaman penulis dapat bermanfaat, sementara stop dulu disini, penulis pada ketikan mendatang akan berbagi pengalaman selain coding juga lhoo, soo… bis bald!.