/ Blog/ #tools

Pedoman Awal Berdocker

Tayang pada 25 Juni 2024

Dapat dibaca selama 3 menit

Sebenarnya banyak yang bisa dipelajari, terkadang mempelajari yang diperlukan untuk pekerjaan utama menjadi tuntutan yang tak terhindarkan, apalagi yang dipelajari itu dapat dibilang mempermudah pekerjaan utama, di saat kamu sibuk bagaimana merangkum pembicaraan pada zoom meeting, diluar sana ada yang sibuk dengan tools AInya dan memintanya merangkum.

Itu hanya perumpamaan ya, tentu yang datang ke postingan ini sudah mengerti kemana topiknya berdasarkan judul diatas, bukan bermaksud bahwa penulis melarang orang background non-IT membaca artikel ini, Hal pertama bergantung pada tujuan spesifik kamu, latar belakang, dan konteks pekerjaan.

Singkat saja mengenai Docker, berdasarkan informasi dari dokumentasinya Docker adalah platform terbuka untuk development, shipping, dan running aplikasi. Secara konsep Docker memisahkan aplikasi dari infrastruktur sehingga kita dapat delivery aplikasi dengan cepat tanpa memandang spesifikasi perangkat yang akan menjalankannya.

Istilah Container akan sering muncul saat mendalami docker, tidak lah susah memahami istilah tersebut, container hanyalah sebuah konsep dimana aplikasi yang sedang dikembangkan dapat dipadukan dengan sekumpulan modul-modul yang menunjang berjalannya aplikasi yang sedang dikembangkan, jika kalian punya website berbentuk html dan css, dalam container berarti ber-isi website, apache server, database mysql (barangkali menampung data blog?)

Jika bicara tentang karir, docker merupakan sebuah alat, tapi jika dijadikan tuntunan untuk mendalami karir atau ranah profesionalisme biasanya termasuk pada keahlian developer atau cloud engineer tapi itu semua memerlukan pengalaman koding, jangan khawatir, kalian bisa coba sendiri dan mulai dari koding terlebih dahulu dengan membuat html dengan css-nya saja lalu pahami bagaimana html dan css dapat berjalan pada server dengan mengakses url di browser.

Instalasi

Untuk pengguna Windows, pastikan virtualisasi aktif, spesifikasi hardware mendukung untuk hal tersebut, untuk mengetahui itu semua dan lanjut ke instalasinya silahkan ikuti petunjuk ini:

https://docs.docker.com/desktop/install/windows-install/

Jika linux, penulis menyarankan untuk mengikuti panduan mulai dari setup KVM Virtualization (cara setup dan mengecek apakah KVM aktif untuk hardware kalian) hingga instalasi package docker-desktop sesuai varian linux yang terinstall di perangkat kalian

https://docs.docker.com/desktop/install/linux-install

Mempelajari Dasar menggunakan Panduan

Tidak dapat dipungkiri bahwa sudah banyak tutorialnya tapi perlu disadari bahwa tidak jarang juga versi docker desktop yang digunakan pada tutorial di internet adalah versi lama dan tidak sejalan dengan versi mutakhirnya saat ini. Sebagai gantinya, sudah ada panduan interaktif di aplikasi docker desktopnya, ikuti cara dibawah untuk mengakses panduan tersebut.

Docker Desktop sudah terinstall

Jika sudah terinstall seperti gambar diatas, klik logo topi wisuda dibagian atas, ikuti petunjuk yang tampil pada bagian kanan, kalian harus interaktif tentunya saat mengikuti panduan yang diberitahu dengan menjalankan tindakan back atau next, bahkan informasi penting pada tiap langkah panduannya.

Setelah klik tombol topi wisuda, akan muncul teks tuntunannya

Semoga membantu ^_^