Tidak asing lagi melihat perkembangan jumlah programmer yang terus meningkat dari waktu ke waktu, tetapi tidak jarang juga betapa âhave funâ, âenjoyableâ, bahkan semangat nya developer untuk saling berbagi pengalaman tentang aplikasi yang mereka pakai untuk bekerja, malah perdebatan tidak jarang terjadi karena faktor selera, sementara yang baru memulai (newbie) sekedar untuk baru belajar programming pun dituntut mengerti apa saja software yang harus terinstall dilaptop untuk menunjang pembuatan aplikasi (bahkan newbie pun tidak bisa nimbrung pada debat tersebut haha), tidak disadari pula bahwa banyak aplikasi terinstall pada laptop lebih dari satu padahal manfaat dari aplikasi mempunyai fungsi yang sama, yang benar saja? 2 (dua) aplikasi untuk digunakan teks editor atau bahkan 4 aplikasi harus terinstall hanya untuk sekedar manajemen database?.
Kita saat ini lebih banyak disajikan dengan aplikasi yang terintegrasi dengan AI, bahkan terdapat juga aplikasi untuk sama sekali tidak melakukan coding dan hanya fokus dengan apa yang menurut mereka âmudahâ untuk dilakukan. Tidak jarang akan merasa terlena dan kebingungan dengan tools tersebut semata-mata memikirkan bagaimana agar lebih efisien digunakan dan sesuai dengan yang kita inginkan, pada akhirnya mempelajari dasar, yang mana merupakan awal dari kemudahan itu timbul dirasakan, semua tumbuh dari belajar dasar bukanâŠ
Disclaimer: Sebenarnya bukanlah hal penting bagi seseorang yang sudah mahir untuk menentukan keputusan seperti ini, bahkan sangat tidak penting untuk di baca. Jika kalian adalah developer yang pernah membaca artikel sejenis ini, âsebaiknyaâ tidak diteruskan membaca, karena pada hakekatnya, pilih lah aplikasi untuk tugas tertentu yang menurut kalian cocok dengan situasi saat ini, luangkan waktu untuk mempelajari bagaimana agar menggunakan aplikasinya secara maksimal.
Akhir-akhir ini, penulis sedang berkecimpung pada pengembangan web dan mobile, aplikasi penunjang yang sering penulis gunakan (saat ini) antara lain:
- Visual Studio Code sebagai code editor
- DBeaver untuk manajemen database
- Laragon dengan beberapa komponen aplikasi (paling sering penulis gunakan) yaitu php, Composer, MySQL, PostgreSQL, NodeJS, java, dan git.
Jika kalian adalah seorang pemula, dan hanya ingin sekedar memutuskan aplikasi editor teks mana yang akan digunakan, mulai dengan Sublime Text. Lalu serius untuk menggunakannya saat coding (yang mana hal tersebut merupakan momen krusialnya). Jika kalian masih tertarik membaca tentang hal apa yang membentuk opini penulis sehingga kualitas mahakarya dapat dihasilkan dari pilihan?, silakan lanjut baca.
Daripada harus mencantumkan sembarang tentang top 10 aplikasi yang cocok untuk developer web atau apalah itu, dalam artikel ini penulis akan memaparkan aspek yang paling penting bagi penulis pribadi. Pada dasarnya hal ini bermuara pada tiga faktor, diantaranya Ergonomis, Kurva Belajar, dan Ekstensibilitas.
Ergonomis
unsur visual ergonomis dbeaver
Ergonomis sangat penting karena dampaknya terasa langsung dari segi efisiensi, kenyamanan, bahkan kesehatan. Kita ambil contoh nyata saja, misal untuk urusan mudah digunakan atau tidak? selanjutnya dapat diambil dari keyboard yang biasa kalian ketik, apakah keyboard itu dapat kita terus gunakan dalam waktu lama tanpa merasa lelah atau malah bikin capek tangan? keyboard yang penulis jadikan contoh itu merupakan pertimbangan pertama dan disebut sebagai ergonomis, keyboard yang ergonomis tentunya merupakan pilihan bagi yang sering interaksi dengan komputer. Sama hal nya dengan aplikasi yang digunakan yaitu kemudahan untuk dipahami dan dihafal, cenderung menampilkan opsi yang sering digunakan, integrasi antar perangkat lunak yang mudah dilakukan, ukuran teks nya yang dapat diubah agar mata tidak pegal, kustomisasi penuh terhadap penggunaan shortcut keyboard yang merupakan effort kecil dan memberi kontribusi besar terhadap pekerjaan.
Coba di telaâah lebih dalam lagi, DBeaver yang penulis gunakan (pada gambar diatas), atau setidaknya ada satu aplikasi yang terinstall di kalian untuk urusan manajemen database (HeidiSQL, atau lainnya), andaikan kalian belajar dari awal hingga mahir dengan layout atau pengaturan bawaan, percayalah bahwa letak menu seperti porsi makan layarnya, menu-menu apa didalamnya, sampai letak menunya akan terus-terusan berada disitu, jikalaupun ada yang berubah, kalian bisa kembalikan ke semula, setidaknya ada opsi untuk âreset settingâ atau kembali ke pengaturan semula.
Sebagai contoh DBeaver dapat dilakukan dengan cara klik Help (bagian atas jendela) > Reset Settings > Pastikan hanya âUser Preferencesâ yang dicentang > lalu klik âApply and Restartâ.
Mengembalikan pengaturan ke semula secara tidak sadar, kita dihadirkan kepada kemudahan kembali untuk bisa merasakan sebelum perubahan terjadi, kenapa demikian? kita sudah nyaman pada apa yang sudah dibawakan oleh aplikasi tersebut sejak awal jumpa, lagipula yang masih awam banget pasti akan timbul terhadap keinginan untuk tidak akan ngutak-ngatik konfigurasi atau klik ini itu secara tiba-tiba, karena semua pasti akan ada momen nya.
Jika suatu saat kalian merasa diperlambat, misal kalian mengalami situasi non-ergonomis. Tentu saja ini juga berkaitan dengan poin pertama pada sub pembahasan ini dan terpenting dalam artikel: luangkan waktu lebih untuk pelajari aplikasi yang kalian gunakan sebaik mungkin. Sebuah aplikasi akan lebih mudah digunakan saat ia sering menggunakannya.
Kurva Belajar
Alur Kurva Belajar yang Seharusnya versus Yang Seharusnya Di Hindari
Penting untuk diingat bahwa tingkat keahlian dan pengalaman dapat meningkat seiring dengan mempertimbangkan faktor ergonomis. Misal orang yang banyak pengalaman sebelumnya sering menggunakan Vim mungkin menganggap aplikasi seperti Neovim sangat ergonomis, karena pada dasarnya orang yang menganggap itu ergonomis telah meluangkan banyak waktu untuk mempelajari cara menggunakan perintah atau command mirip vim secara efektif. Jika di relevansikan dengan pemula, jujur saja bahwa vim dan neovim akan sangat tidak ergonomis dan tidak dapat kalian pahami dengan cepat, kalian dapat ketahui secara langsung dengan melihat bentuk perintah vim dibandingkan dengan perintah shortcut yang ânormalâ, contoh termudah adalah penggunaan âhjklâ untuk _navigasi sederhan_a versus penggunaan tombol panah atas bawah kiri kanan di editor teks yang lebih normal, tentu kalian yang sering navigasi scroll keatas dan kebawah akan kaget dengan gaya navigasi yang ada pada Vim dan turunannya. Dalam hal ini, vim dan neovim dapat dianggap memiliki kurva belajar yang curam, namun dengan sering berinteraksi dengan vim maupun neovim tentunya akan merasa peningkatan produktivitas dan tentunya curamnya kurva tersebut ter minimalisir.
Text Editor seperti Sublime Text atau Visual Studio Code (VS Code) akan meningkatkan ergonomi pemula dibanding teks editor yang sejenis vim. Hal ini karena tujuan teks editor setidaknya adalah untuk menjadi wadah mengetik yang familiar untuk digunakan, dengan perintah dasar seperti âctrl + câ untuk salin, âctrl + vâ untuk paste, dan navigasi tombol panah yang diadopsi dari editor teks yang umum kita kenal seperti Word atau Google Docs. Namun, baik Sublime Text maupun VS Code tidak boleh dianggap sesuatu yang harus di agung-agungkan dibanding vim, karena masing-masing sebenarnya punya kelebihan dan itu ditegaskan oleh masing-masing. Gagasan âmudah dipelajari, banyak yang harus dikuasaiâ ini pada umumnya banyak diterapkan di banyak jenis aplikasi dan hal tersebut perlu menjadi bahan pertimbangan ketika menentukan.
Semakin curam kurva, semakin kaget dan lambat dalam mempelajarinya, tetap lah konsisten.
Ekstensibilitas
Ekstensibilitas adalah hal yang penulis nilai untuk segi kualitas. Ekstensibilitas mencakup segala aspek yang memungkinkan peningkatan fungsionalitas di luar apa yang ditawarkan aplikasi secara default atau bawaan. Misal kita ingin supaya bisa ada web server terinstall sekaligus dengan komponen pelengkapnya (bisa untuk keperluan pengembangan REST API dan Aplikasi Mobile), tersedia aplikasi seperti XAMPP, Laragon, WAMP. Biasanya, cara untuk memperluas fungsionalitas adalah menambahkan komponen lagi, sebagai contoh di bawaannya mungkin disediakan PHP versi 7.4, ada situasi dimana saat Laravel 11 rilis pasti akan perlu PHP versi 8.3
Sebagai contoh, ketika sedang mengembangkan web, maka diperlukan ekstensi yang berkaitan dengan menambahkan kemampuan khusus saat coding, bahkan ekstensi yang bisa menyediakan web server bisa langsung live dan diakses oleh orang selain di area lokal bila perlu. tetapi kita akan dihadapkan dengan hal yang spesifik yaitu terkait bahasa yang digunakan untuk mengembangkan web tersebut. Perlu kalian ketahui bahwa sebagian besar editor tidak dilengkapi dengan ekstensi yang condong ke bahasa pemrograman tertentu. misalnya. Pengembang Laravel sangat diuntungkan dengan ekstensi khusus Laravel, dan jika ekstensi tidak tersedia untuk pengembangan Laravel, maka editor tersebut bukanlah pilihan yang baik.
Editor yang populer saat ini memiliki banyak pilihan ekstensi untuk sebagian besar kasus penggunaan, namun jika kalian pengembang yang menggunakan bahasa kurang populer atau menggunakan tools yang kurang dikenal, maka bisa jadi memilih editor yang dapat mengakomodir alur kerja kalian merupakan hal yang sulit.
Sekian tips dari penulis, sampai ketemu di ketikan selanjutnya!
Referensi:
- https://spectrum.ieee.org/top-programming-languages-2024
- https://www.niagahoster.co.id/blog/html-editor-terbaik/
- https://builtin.com/software-engineering-perspectives/code-editors
- https://www.linkedin.com/advice/3/what-do-you-when-realize-code-editor-using-ejzxf