/ Blog/ #pengalaman

Pentingnya Memilih Proyek dengan Tepat, Bukan Hanya Karena Uang

Tayang pada 4 September 2024

Dapat dibaca selama 3 menit

Project berbasis kontrak memerlukan perhatian khusus karena melibatkan perjanjian (baik itu ruang lingkup pekerjaan, persyaratan, dll.) yang harus dikerjakan sesuai kesepakatan. Namun, ketika pekerjaan sedang kurang menghampiri kita, sering kali tergoda menerima proyek hanya karena alasan ekonomi. Tapi, apakah benar uang dari kontrak itu sepadan?

Pekerjaan dengan tingkat beban yang tinggi perlu dipertimbangkan secara matang. Penulis pernah bekerja dengan seorang PM (Project Manager) yang sangat tegas terkait pelaksanaan tugas yang tercantum dalam SPK (Surat Perintah Kerja). Ia selalu mengingatkan tim untuk tidak mengiyakan apa pun yang disampaikan secara langsung di luar meeting maupun kontrak, karena hal tersebut berisiko membuat tim penulis melenceng dari target. Pada akhirnya, ketika target tidak tercapai, pihak pelaksana kontrak yang kerap disalahkan, meskipun permasalahan sebenarnya ada pada pihak pembuat kontrak ya…

Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait tugas yang diberikan antara lain:

  1. Beban pekerjaan dan waktu yang dibutuhkan: Menyentuh tugas berarti harus menyelesaikannya sampai akhir. Aman untuk memecah pekerjaan menjadi beberapa bagian, membuat gantt chart, dan memprediksi durasi masing-masing task (misalnya 3–8 hari). Diskusikan jadwal ini sebelum tugas dimulai.
  2. Mengelola permintaan mendadak: Jika sedang mengerjakan kontrak jangka pendek, jangan ragu menolak permintaan mendadak yang bisa mengganggu pekerjaan utama. Tidak masuk akal bila tugas yang harusnya selesai dalam 1 hari tertunda hingga 1 bulan karena pekerjaan tambahan yang tidak direncanakan.
  3. Masa garansi: Usahakan garansi hanya untuk memperbaiki hal-hal yang murni disebabkan oleh pekerjaan kita, bukan masalah yang disebabkan oleh pihak lain. Misalnya, jika tugas memerlukan review dari pihak ketiga, jangan biarkan hal itu mengganggu masa garansi.
  4. Hargai waktu kalian: Anggap saja seperti membawa motor ke bengkel. Jika motor masuk bengkel karena kampas rem habis, maka kampas diganti dan dibayar. Jika rem rusak lagi dan dibawa kembali ke bengkel ternyata ditemukan masalah di piringannya, maka perbaikan dilakukan lagi dan biayanya berbeda. Hal yang sama berlaku dalam proyek. Kalian HARUS menilai apakah masalah yang muncul adalah tanggung jawab client atau sesuatu yang perlu diperbaiki dalam masa garansi. Jangan lupa selalu cek kertas kontrak dan pahami tanggung jawab yang tertulis di sana.
  5. Saat sakit tidak merugikan diri sendiri: Hal lain yang perlu diperhatikan dalam kontrak adalah tentang izin sakit. Pastikan ketika harus izin, prosedurnya tidak memberatkan kalian. Misalnya, ada perusahaan yang mewajibkan surat sakit dari rumah sakit, siapa yang akan menemani? haruskah pergi sendiri? Bagaimana transportasinya? Berapa biayanya? Semua itu perlu dipertimbangkan agar izin sakit justru tidak merepotkan.
  6. Miliki sebuah tim yang dipimipin: Bekerja sama adalah hal yang sangat membantu dikala sama-sama mengejar tujuan yaitu kontrak selesai, selalu pastikan bahwa ada yang bisa mengkoordinir kalian dalam bekerja

Sebagai penutup, penting untuk selalu mempertimbangkan setiap detail dalam kontrak, baik dari segi beban pekerjaan, waktu, hingga komunikasi dengan client. Jangan pernah ragu untuk menjaga integritas dan kejelasan, serta tetap fokus pada tujuan yang disepakati. Dengan manajemen yang baik dan pemahaman yang tepat terhadap kontrak, kita bisa memastikan bahwa setiap proyek yang diambil tidak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi juga keberhasilan jangka panjang bagi semua pihak yang terlibat.

Sampai jumpa di lain waktu!

Senang dengan yang penulis ketik? traktir indomie ya 😁